Usaha Keripik Singkong Pedas, Untungnya Mengalir Deras
yang diciptakannya. Sejatinya, produk keripik singkong pedas bukan barang baru bagi masyarakat Indonesia. Namun dengan menambahkan sedikit inovasi dalam hal peningkatan level rasa pedas yang ditawarkan, kini keripik tersebut banyak dicari konsumen dan menjadi salah satu peluang bisnis menarik yang menjanjikan untung besar bagi pelakunya.
Konsumen
Rata-rata penggemar berat makanan pedas adalah kalangan remaja atau anak muda. Anda bisa menjadikannya sebagai target pasar yang sangat potensial, dengan cara menawarkan beberapa level rasa pedas untuk memenuhi permintaan para konsumen.
Info Bisnis
Saat ini berbagai macam merek keripik pedas bisa kita temukan di pasaran. Sebut saja keripik pedas Maicih, Kripik Setan, Keripik Jenglots, Kripik Goal, Keripik Mang Lada, dan masih banyak lagi merek keripik pedas lainnya yang bisa kita temukan di berbagai pelosok daerah. Rata-rata para produsen keripik pedas tersebut menawarkan tingkatan level pedas dari mulai level satu hingga level sepuluh, atau ada juga yang menawarkan level Dewa dan setengah Dewa untuk membedakan tingkat pedas yang ditawarkannya kepada para konsumen. Nah, bagi Anda yang tertarik mengangkat keripik singkong pedas sebagai peluang usaha. Berikut ini kami informasikan beberapa hal yang perlu Anda siapkan, sebelum memulai usaha tersebut. Pertama-tama ketahui jenis singkong yang berkualitas bagus. Lebih baik Anda bekerjasama langsung dengan petani singkong yang ada di kota Anda, untuk mendapatkan harga beli yang lebih miring dan kualitasnya benar-benar terjamin. Persiapkan peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk memproduksi keripik singkong pedas. Misalnya saja seperti mesin pengiris singkong (slicer), mesin pengemas (sealer), alat penggorengan, plastik kemasan, dll. Tingkatkan pengetahuan dan keterampilan Anda dalam mengolah keripik singkong. Pastikan keripik singkong yang Anda hasilkan memiliki tekstur yang renyah dan cita rasa pedasnya memberikan sensasi berbeda bagi lidah para konsumen. Memiliki strategi yang unik untuk mengemas keripik pedas dengan menarik. Selain cita rasanya yang lezat, kemasan produk menjadi salah satu daya tarik yang cukup kuat bagi para konsumen. Kemasan yang menarik akan membuat calon konsumen tertarik, hingga akhirnya mereka penasaran dan membeli produk keripik singkong pedas yang Anda tawarkan.
Selamat Berwirausaha...
Raja
Cendol 500 Outlet Lulusan SD
Jagat percendolan sempat dibuat
geger. Hadirnya Es Cendol Gading yang beromset satu juta rupiah perhari membuat
seluruh mata pedagang cendol tercengang. Adalah Nurul Huda, seorang tukang
cendol keliling yang membuat gebrakan. Setelah 20 tahun berkiprah di dunia
cendol, akhirnya ia sukses menjadi raja cendol. Kini, ia sudah memiliki 500
outlet di berbagai kota dengan omset 60 juta –an perbulan.
Demi membidik sukses , usai tamat SD
di tahun 1986, Nurul Huda hengkang ke Bandung dari kampung halamannya di
Pekalongan, Jawa tengah. Sebagi anak yang terlahir dari keluarga pas-pasan,
melanjutkan sekolah adalah sebatas mimpi.
Pilihan satu-satunya adalah
membantu
ekonomi orangtua dengan berdagang. Tepatnya tahun 90an saya berkelana ke
Bandung. Usia saya waktu itu masih belasan tahun. “Dua tahun pertama saya
bekerja serabutan, mulai dari mencuci baju, tukang pijit dan seabrek pekerjaan
rendahan lainnya. Semua saya lakukan yang penting bisa bantu keluarga.”
Ucapnya.
Di tahun ketiga, Nur memutuskan
untuk berjualan cendol keliling. Dengan bermodalkan 320 ribu rupiah sebagian
besar adalah hasil pinjaman, Nur memaksakan diri untuk berjualan. Saat itu
dalam sehari dia hanya mampu mengumpulkan 20 ribu rupiah. Tak jarang cendol
jualannya tidak laku di pasaran.
Pada tahun 1996, Nurul Huda pun
hijrah ke jakarta. Tempat pangkal cendolnya di Bandung ia tinggalkan. Di
Jakarta ia kebingungan untuk bekerja. Tak ingin lama dalam situasi itu ia pun
kembali menjadi penjual cendol keliling. Setiap hari ia mendorong gerobak
cendolnya tanpa lelah dari Gunung Sahari hingga Glodok.
Sukses di Glodok ia pun mulai
memikirkan untuk membuka di tempat lain. Ia akhirnya memilih membuka cabang di
Pasar muara Karang, setelah itu secara beraturan cabang lainnya pun menyusul
seperti di Pasar Pagi Mangga Dua dan Pasar Klapa Gading. “Nah di Kelapa Gading
inilah saya berkeinginan untuk menjadi pengusaha beneran. Saya mencari guru
entrepeneur. Ketemulah dengan dr Wahyu Saidi, beliaulah yang mendidik saya.
Dari sana saya dipercaya untuk mensupplay cendol ke restorannya “, kata pria
yang memberi nama usahanya dengan Es Cendol gading ini.
Saking larisnya di pasaran, Cendol
Gading buatan Nur akhirnya banyak dilirik orang. Saat ini peras keringat Nurul
Huda sudah terbayar lunas. Pasalnya, usaha cendol yang dirintisnya 20 tahun
lalu sudah berbuah manis. Sejak dibuka program kemitraan , kini ia telah
tercatat mewaralabakan 500 outlet di seluruh Indonesia.Es cendol gading pun
memiliki berbagai varian rasa mulai rasa nangka, durian, jahe dan lainnya.
Untuk mensupplay bahan baku ke
berbagai outlet, dalam sehari ia menghabiskan sebanyak 5-10 dandang besar atau
sekitar 50 paket. Satu paketnya cukup untuk 50 gelas es cendol. Terkait omset
ia mengaku dari pewaralaba saja dalam sebulan minimal dapat 50-60 juta rupiah.
Belum termasuk dari penghasilan es cendol miliknya sendiri yang kini ada di 7
tempat.
Dengan konsep bisnis yang praktis,
murah dan mudah dijalankan, Nurul Huda membuka kesempatan kepada siapa saja
yang ingin memiliki usaha mandiri dengan membuka outlet atau cabang Es Cendol
Gading. Cukup dengan modal awal 5 juta (dalam kota) atau 7.5 juta (luar kota)
siapapun sudah bisa memiliki usaha potensial ini. Karena bisnis Es Cendol
adalah bisnis yang tidak ada matinya. Es Cendol bisa dinikmati kapan saja, baik
dalam cuaca panas ataupun dingin. Dan menurut pengalaman H.Nurul Huda, masa
paling bagus untuk membuka outlet Es Cendol Gading adalah 1-22 bulan menjelang
bulan Ramadhan. Biasanya menjelang bulan ramadhan, outlet bisa meningkat 3 x
lipat dari omzet dihari biasa.
Dari hasil jerih payahnya membangun
usaha cendol, kini Nurul Huda sudah terbilang mapan. Rumah, mobil, sawah, kebun
dan investas lainnya sudah dimilikinya. Ia juga sudah melakukan ibadah haji ke
Baitullah. Meski sudah mengikuti banyak investasi, Ia berjanji tidak akan
melupakan cendol yang telah membesarkan namanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar